Pernah gak sih Genkz, kamu bertanya-tanya apa yang bikin masing-masing tipe kepribadian MBTI stres atau nyaris depresi? Atau mungkin temen-temen sendiri pernah sangat kewalahan sampe kamu merasa di luar kendali. Atau mungkin kamu pernah bertingkah aneh seakan itu bukan dirimu yang kayak biasanya?
Pernahkah sobat Psikologila ingin membantu orang yang sedang dicintai saat dilanda stres tapi semua yang kamu lakukan atau katakan hanya membuat segalanya lebih buruk?
Setiap orang bereaksi terhadap stres secara berbeda dan membutuhkan hal-hal berbeda juga untuk menenangkannya. Apa yang berhasil pada dirimu mungkin tidak bekerja untuk pasanganmu, anak kamu, atau teman-teman kamu. Maka dari itu Psikologila ID ingin membagikan tips praktis bagaimana mengatasi stres sesuai tipe kepribadian MBTI.
Selain berguna untuk diri sendiri, postingan ini pasti sangat berguna untuk orang-orang di sekitarmu. Kuy langsung aja disimak!
ENTP
Hal-hal yang membuat ENTP stres:
- Saat jiwa kreativitas mereka dibatasi
- Lingkungan yang kaku dan terlalu mengikuti peraturan
- Menjalankan manajemen mikro
- Dipaksa membuat keputusan tanpa persiapan
- Saat visi dan pandangan mereka tidak dihargai
- Prinsip dan nilai inti mereka dilanggar
- Dipaksa harus fokus pada hal detail
- Mengulur-ulur diri
- Kurangnya stimulus atau rangsangan dari luar
Ketika seorang ENTP stres, mereka selalu terdistraksi dan kewalahan, kehilangan kemampuan mereka dalam melakukan banyak hal yang sebenarnya mereka ahli dalam bidang tersebut. Mereka menjadi merasa tidak kompeten atau tidak pantas akan suatu hal. Mereka dipenuhi ketakutan, kepanikan, dan cemas berlebihan sampai ingin melarikan diri dari semua yang menganggunya. Jiwa kreativitas mereka akan berhenti dan mereka akan jatuh ke fungsi inferior mereka, yaitu intovert. ENTP yang sedang tertekan akan sering parno dan overthinking, sering membayangkan penyakit berbahaya sedang menyerang mereka padahal itu hanya perasaan belaka tanpa bukti medis yang jelas.
Cara membantu ENTP yang sedang stres:
- Hindari menggurui mereka, bahkan saat mereka mengatakan hal yang aneh
- Beri mereka waktu sendiri unruk memahami perasaan mereka sendiri
- Jangan mencoba “meyelesaikan masalah”
- Dukung mereka untuk mendapatkan istirahat yang cukup
- Beri mereka pijatan ringan
- Dengarkan keluh kesah mereka tanpa menghakimi
- Setelah semuanya cukup tenang, tawarkan mereka bantuan atau hiburan
INTP
Hal-hal yang membuat INTP stres:
- Dituntut melakukan tugas yang simple dan berulang.
- Tidak diizinkan mengikuti arus tren saat ini.
- Kurangnya otonomi dan hak atas diri sendiri.
- Ketika nilai kuat diri mereka tidak dihargai.
- Tidak memiliki banyak waktu menyendiri.
- Berada di lingkungan yang dapat mengendalikan diri mereka.
- Dikelilingi individu yang dianggap tidak kompeten.
- Berasa di lingkungan di mana keahlian mereka tidak dihargai.
- Ketika ruang pribadi mereka diterobos orang lain.
- Tenggelam dalam lingkungan yang penuh emosi.
Ketika INTP mulai stres, mereka menjadi sangat kritis terhadap diri sendiri dan merasa tidak berdaya. Jika stres terus berlanjut, INTP merasa seolah-olah pikiran mereka terhalang dan mereka tidak dapat mengakses semua informasi penting yang mereka simpan di sana. Kreativitas mereka terhenti dan mereka mungkin menderita demam panggung, hambatan saat menulis, dan pemikiran cerdik mereka tidak seemerlang biasanya. INTP dapat menjadi sadar diri dan terganggu untuk mengantisipasi kegagalan. Jika mereka menjadi terlalu kewalahan dengan stres, mereka mungkin berhenti mengambil risiko apa pun dan gagal mendapatkan keahlian dan penguasaan yang mereka butuhkan. Dalam kasus stres kronis, INTP mungkin jatuh ke dalam cengkeraman fungsi inferior mereka, yup perasaan ekstrovert. Hal ini dapat menyebabkan mereka memiliki ledakan emosi yang tidak seperti biasanya. Mereka menjadi sosok yang tegang, tidak logis, tidak efisien, dan terobsesi dengan detail.
Cara membantu INTP yang sedang stres:
- Berikan mereka waktu dan ruang untuk menyendiri.
- Lepaskan mereka dari beberapa tanggung jawab mereka.
- Dukung dia untuk melakukan olahraga sendirian.
- Biarkan mereka menjauh dari segala hal.
- Jangan tanya mereka bagaimana perasaan mereka atau apakah mereka baik-baik saja.
- Biarkan mereka paham bahwa tidak apa-apa menjadi orang yang gak masuk akal.
- Harap maklumi mereka jika mereka bertindak seperti bukan dirinya.
ESTJ
Hal-hal yang membuat ESTJ stres:
- Berada di lingkungan yang berantakan.
- Terlalu banyak gangguan.
- Perilaku yang irasional.
- Dikelilingi orang yang tidak kompeten.
- Perubahan tak terduga.
- Kurang mendapat kontrol.
- Kemalasan pada orang lain.
- Nilai inti pada diri mereka tida divalidasi.
- Bersalah karena bersikap kritis terhadap orang lain.
- Berurusan terlalu lama dengan konsep-konsep abstrak atau teoritis.
- Berada dalam lingkungan emosional terlalu lama.
Ketika diliputi oleh stres, ESTJ sering merasa terisolasi dari orang lain. Mereka merasa seolah-olah mereka disalahpahami dan diremehkan, dan bahwa upaya mereka diterima begitu saja. Ketika berada di bawah tekanan, mereka kesulitan untuk mengungkapkan perasaan mereka dan menyampaikannya kepada orang lain. Jika mereka sering mengalami stres kronis, mereka mungkin jatuh ke dalam cengkeraman fungsi inferior mereka; Yaitu perasaan introvert. ESTJ akan menjadi sangat emosional, menarik diri dari orang lain, menjadi hipersensitif tentang hubungan mereka, dan salah mengartikan detail kecil yang tidak penting menjadi serangan pribadi. Secara fisik, mereka mungkin merasakan sakit kepala karena tegang, dan leher atau bahu terasa sakit karena tegang di tubuh mereka.
Cara membantu ESTJ yang sedang stres:
- Beri mereka waktu untuk sendirian selama atau setelah insiden.
- Hindari langsung menyinggung masalah yang dia hadapi.
- Bantu mereka memecah tugas besar menjadi potongan-potongan tugas kecil.
- Dengarkan mereka. Biarkan mereka membicarakan apa yang dirasakan.
- Setelah beberapa saat mendengarkan, diskusikan informasi atau ide yang dapat menghasilkan solusi.
- Validasi perasaan mereka.
- Jangan terlalu simpatik.
- Jangan merespons secara emosional, tetep kalem.
ISTJ
Hal-hal yang membuat ISTJ stres:
- Berada di lingkungan yang berantakan.
- Dibayang-bayangi deadline atau tenggat waktu.
- Dipaksa melakukan hal-hal yang tidak masuk akal bagi mereka.
- Diminta untuk melakukan sesuatu tanpa rencana atau arahan.
- Terlalu sering terjadi perubahan.
- Harus berinovasi tanpa harus mengandalkan pengalaman masa lalu.
- Diminta untuk melakukan sesuatu secara spontan.
- Terlalu sering kontak dengan orang banyak.
- Situasi yang dibebankan secara emosional.
- Lingkungan yang asing atau tidak dikenal.
- Berurusan terlalu lama dengan konsep-konsep abstrak atau teoritis.
Ketika dihadapkan dengan stres yang berlebihan, ISTJ mungkin jatuh ke “mode bencana”, di mana mereka tidak melihat apa pun kecuali semua potensi dari apa yang bisa salah. Mereka mungkin memukuli diri mereka sendiri; memarahi diri sendiri untuk hal-hal yang bisa dilakukan secara berbeda, atau tugas yang gagal mereka lakukan. Mereka akan kehilangan kemampuan untuk melihat hal-hal dengan tenang dan masuk akal dan dapat menjadi depresi pada apa yang mereka lihat sebagai masa depan yang suram. Di bawah tekanan kronis, ISTJ mungkin jatuh ke dalam cengkeraman fungsi inferior mereka, intuisi ekstrovert, dan menjadi “tukang sandiwara”. Mereka mungkin menjadi sangat marah, kaku dalam apa yang mereka lakukan, secara lahiriah kritis, pesimistis, dan merangkul ketakutan yang luar biasa akan masa depan.
Cara membantu ISTJ yang sedang stres:
- Beri mereka banyak ruang dan waktu.
- Dengarkan, dan berikan penegasan yang dapat dibuktikan tentang bagaimana mereka mengatasi atau melakukan sesuatu dengan baik di masa lalu.
- Bagi tugas besar menjadi beberapa bagian kecil yang bisa dikelola.
- Jangan memberikan pujian yang terlalu umum.
- Letakkan hal-hal yang harus dilakukan berurutan.
- Jangan bertukar pikiran. Jika mereka berada dalam cengkeraman fungsi inferior mereka, intuisi ekstrovert, brainstorming hanya akan memperburuk keadaan.
- Jangan memberi mereka lebih banyak tugas. Beri mereka kelonggaran tanggung jawab jika memungkinkan.
- Tanggapi mereka dengan serius. Jangan menggurui atau menghakimi mereka.
- Dorong mereka untuk berolahraga.
ISFJ
Hal-hal yang membuat ISFJ stres:
- Bertemu dengan banyak konflik atau kritik.
- Terlalu memaksakan diri berkata “YA” untuk terlalu banyak proyek.
- Kurangnya umpan balik positif dari pihak lain.
- Lingkungan yang dipenuhi dengan ketegangan.
- Dibayang-bayangi deadline atau tenggat waktu.
- Diminta untuk melakukan hal-hal dengan cara yang tidak jelas.
- Harus terus bertindak sebagai “yang bertanggung jawab” secara berlebihan.
- Berurusan terlalu lama dengan konsep-konsep abstrak atau teoritis.
- Wilayah asing atau masa depan yang tidak menentu.
Saat dihadapkan dengan stres, ISFJ menjadi berkecil hati dan tertekan. Mereka mulai membayangkan semua hal yang bisa salah, dan mereka mungkin merasakan rasa tidak mampu yang kuat. Mereka mungkin merasa bahwa semuanya salah, atau bahwa mereka tidak dapat melakukan sesuatu dengan benar. Jika mereka dalam keadaan stres kronis, mereka mungkin jatuh ke dalam cengkeraman fungsi inferior mereka, intuisi ekstrovert. Ketika ini terjadi, mereka mungkin akan bertindak keluar dari karakter aslinya. Mereka mungkin menjadi sensitif, mudah marah, dan pesimis. Mereka mungkin akan merasa kewalahan secara emosional dan merasa khawatir tentang segala macam kemungkinan yang mengerikan.
Cara membantu ISFJ yang sedang stres:
- Beri mereka ruang atau waktu sendirian untuk mengatasi perasaan mereka.
- Berikan afirmasi yang dapat dibuktikan tentang cara mereka mengatasi situasi seperti ini di masa lalu.
- Bantu mereka memecah masalah menjadi bagian-bagian kecil yang bisa dikelola.
- Jangan berikan pujian umum. Buat pujian spesifik.
- Tempatkan masalah atau tugas secara berurutan.
- Jangan bertukar pikiran. Ketika mereka berada dalam cengkeraman intuisi ekstrovert, ini hanya akan memperburuk keadaan.
- Biarkan mereka menggunakan perasaan ekstrovert tambahan mereka dengan membaca hal-hal yang secara pribadi menyentuh, atau spiritual.
- Dorong mereka untuk melakukan latihan fisik (tanpa membuatnya terdengar seperti penghinaan).
- Biarkan mereka berbicara tentang ketakutan atau perasaan irasional mereka, dan berikan mereka ketenangan, ketenangan yang tenang.
- Tanggapi mereka dengan serius. Jangan menggurui atau menghakimi mereka.
ESFJ
Hal-hal yang membuat ESFJ stres:
- Harus melakukan hal-hal yang melibatkan konsep teoritis dan abstrak.
- Lingkungan yang tidak terstruktur.
- Lingkungan yang penuh ketegangan atau konflik.
- Menghadapi perubahan tak terduga.
- Waktu yang tidak memadai untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai standar mereka.
- Menjalani hubungan yang tegang atau konfrontasional.
- Situasi yang tidak berbaur dengan nilainya.
- Kurang percaya pada seseorang atau sesuatu yang melibatkan mereka.
- Kritik yang terlalu ofensif.
- Merasa tidak dihargai.
Ketika merasa stres, ESFJ bisa menjadi sangat kritis dan terlalu sensitif, sering membayangkan niat buruk. Karena rentan terhadap rasa insecure, mereka dapat memusatkan semua perhatian mereka untuk menyenangkan diri sendiri dan memberi rasa aman. Hal ini dapat membuat mereka menjadi terikat erat pada struktur atau hubungan toxic yang seakan memberi mereka afirmasi atau keamanan. Mereka bisa menjadi sangat dramatis ketika sedang stres, menemukan kesalahan orang lain dan segalanya. Mereka dapat kehabisan energi, merasa depresi, dan pesimisme. Mereka akan menjadi pendian dan menarik diri. Jika mereka berada di bawah tekanan yang esktrem, mereka akan jatuh ke dalam fungsi inferior mereka; introverted thinking. Ini dapat membuat mereka berubah wujud menjadi “tukang menghakimi”, dengan fokus pada kelemahan semua orang dan berusaha melukai perasaan orang lain.
Cara membantu ESFJ yang sedang stres:
- Beri mereka perubahan sudut pandang. Biarkan mereka menghabiskan waktu di luar.
- Dorong mereka untuk berolahraga.
- Menonton konten komedi bersama mereka, atau memberi mereka lelucon atau humor ringan.
- Biarkan mereka membicarakan apa yang meraka rasa.
- Ingatkan mereka tentang kekuatan dan kontribusi mereka selama ini.
- Jangan gunakan logika untuk membicarakan mereka, karena stres.
- Jangan abaikan saat mereka mengeluh.
- Beri mereka umpan balik. Bicara tentang situasi serupa yang pernah kamu alami.
- Jauhkan dari lingkungan atau situasi yang membuat mereka stres.
- Beri mereka buku yang menyenangkan untuk dibaca, atau film ringan untuk ditonton.
ESTP
Hal-hal yang membuat ESTP stres:
- Aturan yang ditegakkan terlalu keras atau kaku.
- Dipaksa merencanakan jauh ke masa depan.
- Diminta menyelesaikan tugas tanpa arahan atau proses terperinci.
- Merasa tak terkendali.
- Terlalu banyak pekerjaan yang berhubungan dengan buku, teori, atau penulisan
- Dipaksa membuat komitmen sebelum semuanya siap.
- Dipaksa membuat keputusan atau menghilangkan opsi sebelum siap.
- Harus menghabiskan banyak waktu mengikuti aturan atau jadwal orang lain.
- Berada dalam situasi di mana mereka harus menggunakan banyak konsep teoretis atau intuitif.
- Berada di sekitar orang yang terlalu serius.
Saat menghadapi stres, ESTP cenderung merasa kosong atau perasaannya hampa. Dorongan pertama mereka biasanya membalas dendam atas apa pun yang menyebabkan mereka stres. Mereka mungkin melakukan ini dengan mengejek pendapat orang lain, atau menjadi semakin anti-sosial dan meremehkan orang lain. Jika mereka dalam keadaan stres akut, mereka mungkin jatuh ke dalam cengkeraman fungsi inferior mereka, yaitu intuisi introvert, dan menjadi “tukang drama”. Ketika ini terjadi, mereka dapat melakukan hal-hal yang sama sekali tidak sesuai dengan karakter mereka. Mereka mungkin kehilangan sifat alami mereka yang santai dan menyenangkan, dan mulai memiliki fantasi menakutkan tentang masa depan, ide-ide tentang malapetaka yang akan datang berputar-putar dalam pikiran mereka. Mereka mungkin mulai memberikan makna besar pada kejadian-kejadian kecil, dan menjadi sibuk dengan makna hidup dan masa depan umat manusia dan alam semesta dengan cara yang biasanya dipenuhi dengan kesuraman dan kekecewaan. Ngeri pokoknya ngab!
Cara membantu ESTP yang sedang stres:
- Beri mereka ruang segera setelah terjadi insiden atau sedang stres.
- Dengarkan mereka. Memahami bahwa mereka cenderung kurang rasional.
- Jangan memberi tahu mereka cara memperbaikinya. Ini hanya akan membuat mereka merasa lebih tidak berdaya.
- Berikan afirmasi atau dorongan lembut.
- Bantu mereka memilah prioritas mereka, memperhatikan perasaan mereka.
ISTP
Hal-hal yang membuat ISTP stres:
- Terlalu dikontrol oleh hubungan atau relationship.
- Terlalu dibatasi atau berada di lingkungan yang kaku.
- Berurusan dengan orang yang tidak rasional.
- Harus menggunakan konsep teoritis atau intuitif untuk jangka waktu lama.
- Berada di lingkungan yang penuh emosi.
- Kurang waktu sendirian. Terlalu banyak bercengkrama.
- Berada di lingkungan kerja yang tidak menantang.
- Melakukan tugas-tugas monoton yang berulang-ulang.
- Saat nilai-nilai pribadi mereka tidak dihormati.
Ketika ISTP mengalami stres yang berlebihan, mereka mungkin mencoba merespon dengan menyerang terhadap apa pun yang menyebabkan mereka stres. Mereka mungkin melanggar peraturan dan regulasi yang dirasa terlalu mengontrol dirinya. Mereka mungkin menjadi terobsesi secara emosional dengan logika dan sangat ingin membuktikannya. Dalam stres berat, ISTP mungkin akan mengaktifkan fungsi inferior mereka, yaitu ekstrovert feeling dan menjadi sangat emosional. Mereka akan menjadi hipersensitif tentang hubungan mereka dengan orang lain dan salah menafsirkan detail kecil dan tidak penting, menganggap bahwa orang lain tidak suka atau membenci mereka. Mereka mungkin menjadi emosional dan ketus terhadap orang lain.
Cara membantu ISTP yang sedang stres:
- Berikan mereka waktu dan ruang untuk menyendiri.
- Bantu mereka menyelesaikan tugas atau tanggung jawab mereka.
- Biarkan mereka memiliki jarak agar dapat “menjauh” dari segalanya.
- Jangan tanya bagaimana perasaan mereka.
- Bujuk mereka untuk berolahraga ringan.
- Biarkan mereka membaca novel misteri atau melakukan sesuatu yang membutuhkan pemecahan masalah ringan.
- Maafkan perilaku mereka yang keluar dari karakter biasanya.
ISFP
Hal-hal yang membuat ISFP stres:
- Harus melanggar nilai-nilai yang mereka pegang teguh.
- Tidak cukup waktu sendirian. Terlalu banyak bercengkrama.
- Struktur dan aturan yang kaku
- Terlalu banyak tuntutan atau kewajiban.
- Harus berurusan dengan data terlalu banyak.
- Dipaksa membuat perencanaan jangka panjang.
- Kritik yang tajam.
- Kurang penghargaan dari orang lain.
- Merasa bahwa mereka akan kehilangan sesuatu (hubungan / tugas, dll, ..)
Ketika sedang stres, ISFP sering menjadi pasif-agresif, gelisah, dan suka menentang. Jika stres terus meningkat, ISFP dapat menyakiti diri sendiri dan mengabaikan kesejahteraan mereka sendiri dalam upaya untuk mengembalikan kegembiraan atau penegasan dalam hidup mereka. Jika ISFP berada dalam stres berat, mereka mungkin jakan mengaktifkan fungsi inferior mereka, yaitu ekstrovert thinking, dan menjadi “pengkritik”. Mereka mungkin kasar dan kritis terhadap orang lain, terobsesi dengan kesalahan dan ketidakmampuan orang lain. Mereka mungkin memiliki dorongan yang kuat untuk memperbaiki masalah yang dirasakan atau kesalahan yang benar, tetapi ini seringkali dapat memperburuk situasi.
Cara membantu ISFP yang sedang stres:
- Beri mereka waktu sendirian untuk memproses perasaan dan pikiran mereka.
- Validasi perasaan mereka, dan dengarkan curhatan mereka. ISFP wanita lebih sering untuk curhat tentang perasaan mereka daripada ISFP pria.
- Ingatkan mereka tentang kekuatan mereka yang kadang tidak mereka sadari.
- Jangan beri mereka saran. Itu tidak akan membantu ketika mereka stres.
- Jangan mencoba berunding dengan mereka atau bersikap logis. Sabar saja, tenang, dan tegaskan.
- Hanya setelah mereka tenang dari stres, tanyakan apakah mereka membutuhkan bantuan dengan solusi atau tidak.
ESFP
Hal-hal yang membuat ESFP stres:
- Dipaksa berpikir jauh ke masa depan.
- Lingkungan yang memiliki peraturan terlalu kaku.
- Perencanaan jangka panjang.
- Dipaksa membuat komitmen dan rencana.
- Kritik atau konfrontasi berlebih.
- Merasa tak terkendali.
- Diminta menyelesaikan tugas tanpa arahan atau proses terperinci.
- Terlalu banyak waktu sendirian.
- Harus duduk diam terlalu lama.
Ketika ESFP mengalami stres, mereka mungkin menjadi resisten secara pasif pada awalnya. Mereka mungkin bosan, merasa kosong, dan lesu. Mereka mungkin mencoba untuk membalas terhadap orang-orang yang menyebabkan mereka stres dengan mengganggu mereka atau mencoba untuk membuat mereka jengkel. Ketika diliputi oleh stres, mereka kadang merusak diri sendiri, mengalami kemunduran emosional, dan bertindak secara tidak dewasa. Dalam stres berat, ESFP dapat diselimuti oleh fungsi inferior mereka, yaitu intuisi introvert. Ketika ini terjadi, ESFP dapat menjadi sangat berlebihan, secara dramatis meramalkan malapetaka yang akan terjadi di masa depan. Mereka mungkin melihat makna tersembunyi dari visi keputusasaan untuk masa depan, mereka sering salah menafsirkan hal-hal yang dikatakan orang. Ini sangat tidak biasa untuk ESFP karena mereka biasanya sangat optimis dan berusaha membangun hubungan yang harmonis.
Cara membantu ESFP yang sedang stres:
- Dengarkan curhatan mereka dengan serius dan sabar.
- Beri mereka ruang untuk memilah perasaan mereka, tetapi bersiaplah untuk berbicara dengan mereka karena ESFP sering membicarakan semua yang dirasakan.
- Memahami bahwa mereka akan bertindak tidak rasional.
- Jangan memberi tahu mereka cara memperbaikinya. Ini membuat mereka merasa lebih tidak berdaya.
- Dorong mereka untuk berolahraga atau menghabiskan waktu di luar rumah.
- Katakan apa yang pernah mereka lakukan dengan baik.
- Habiskan waktu bermain dengan hewan peliharaan akan sangat membantu.
INFP
Hal-hal yang membuat INFP stres:
- Aturan dan jadwal yang terlalu kaku.
- Saat ada nilai atau norma yang dilanggar.
- Tidak punya cukup waktu sendirian.
- Terlalu banyak tuntutan atas waktu mereka.
- Terlalu banyak basa-basi.
- Menghadapi kepalsuan orang lain.
- Saat kreativitas mereka terhenti.
- Harus terlalu fokus pada detail sensorik.
- Kritik atau konfrontasi berlebihan.
- Perasaan takut kehilangan seseorang atau sesuatu (hubungan / tugas, dll, ..)
Ketika sedang stres, INFP hilang dalam kekacauan internal. Mereka merasa terjebak antara menyenangkan orang lain dan mempertahankan integritas mereka sendiri dan menjaga kesejahteraan mereka. Kecenderungan alami mereka untuk mengidentifikasi diri dengan orang lain, ditambah dengan kecenderungan pengorbanan diri sendiri, membuat mereka bingung tentang siapa mereka sebenarnya. Mereka merasa tersesat dan bingung selama masa-masa penuh tekanan, dan ketika stres meningkat, mereka dapat jatuh diselimuti fungsi inferior mereka, yaitu extraverted thinking. Ketika ini terjadi, mereka akan melakukan hal-hal yang biasanya di luar karakter mereka. Mereka menjadi sering memiliki fantasi yang destruktif dan ditujukan ke siapa saja yang memungkinkan. Mereka juga menjadi sering mengeliarkan sarkasme dan sinisme yang tajam. Mereka mungkin menjadi sangat agresif bagi orang lain dan diri mereka sendiri, memikirkan semua “fakta” yang diperlukan untuk mendukung rasa kegagalan mereka yang luar biasa.
Cara membantu INFP yang sedang stres:
- Beri mereka ruang dan waktu sendirian untuk memilah perasaan mereka.
- Validasi perasaan mereka.
- Ingatkan mereka tentang kekuatan yang mereka miliki.
- Jangan beri mereka saran. Ini hanya akan membuat mereka merasa lebih buruk.
- Biarkan mereka “menjauh” dari itu semua.
- Olahraga dapat membantu. Namun, dengan tipe-tipe ini, yang terbaik adalah tidak menyarankannya ketika mereka stres, tetapi menyarankan mereka setelah tenang.
- Maafkan mereka jika mereka terlalu kritis saat stres.
- Biarkan mereka mengerjakan proyek yang mereka minati.
ENFP
Hal-hal yang membuat ENFP stres:
- Lingkungan dengan aturan yang terlalu kaku.
- Harus terlalu fokus pada detail.
- Berfokus pada tugas yang berulang-ulang dan terperinci.
- Dipaksa terlalu fokus pada masa lalu atau masa kini.
- Saat tidak bisa menggunakan intuisi mereka.
- Kendala saat brainstorming atau mengolah ide.
- Menjadi manajemen mikro.
- Kurangnya rangsangan dari luar.
- Saat kreativitas mereka terhenti.
- Harus menyelesaikan proyek sebelum siap.
- Kritik yang terlalu sering.
- Kurangnya penghargaan.
- Saat nilai-nilai inti mereka dilanggar.
- Mengulur diri untuk orang lain.
ENFP cenderung memaksakan diri dan menunda-nunda, yang seringkali menjadi sumber stres karena menyulitkan hidup mereka. Ketika mereka stres, sifat alami mereka yang menawan menjadi lebih mudah marah dan terlalu sensitif. Ketika stres, ENFP merasa terasingkan dan terlibat dalam muslihat untuk mengaburkan apa yang terjadi dalam diri mereka. Mereka akan merasa bahwa mereka kehilangan kendali atas identitas independen mereka sendiri dan merasa bertentangan dengan keadaan yang mengganggu. Selama stres terus-menerus, mereka mungkin akan mengaktifkan fungsi inferior mereka, yaitu sensing introvert. Ketika ini terjadi, mereka menjadi obsesif dan tertekan. Mereka akan menjadi sangat sadar akan sensasi kecil atau kelainan di tubuh dan menafsirkannya sebagai tanda penyakit serius. Mereka mungkin mengalami kesulitan berkomunikasi dengan jelas dan merasa mati rasa. Pemikiran mereka mungkin menjadi keruh dan berbelit-belit. Mereka akan merasa bahwa tidak ada kemungkinan atau jalan keluar. Mereka mungkin merasa kewalahan, di luar kendali, tidak dapat memilah prioritas, dan dengan demikian menjadi tidak fleksibel. Beberapa menjadi obsesif tentang pencatatan, pembersihan, atau tugas-tugas rumah tangga lainnya.
Cara membantu ENFP yang sedang stres:
- Beri mereka ruang dan waktu sendirian untuk memilah perasaan mereka.
- Beri mereka izin untuk “melarikan diri” ke ruang privatnya.
- Ingatkan mereka bahwa mereka mampu dan kompeten.
- Jangan beri mereka saran. Itu tidak akan membantu sekarang.
- Jangan meminta detail terlebih tentang kejadian dan perasaan.
- Jangan mencoba untuk “memperbaiki” masalah.
- Meditasi sering membantu ENFP.
- Dengarkan curhatan mereka.
- Sarankan mereka untuk berolahraga.
- Sarankan mereka untuk tidur yang cukup.
- Sarankan mereka untuk mendapatkan pijatan relaksasi.
- Bersikap hangat dan baik saat berbicara kepada mereka.
- Setelah mereka sedikit tenang, tanyakan apakah mereka ingin membantu mengevaluasi situasi.
INFJ
Hal-hal yang membuat INFJ stres:
- Harus terlalu fokus pada detail yang konkret.
- Stimulasi atau kebisingan yang berlebihan.
- Saat nilai-nilai inti mereka dilanggar.
- Kesusahan dalam menjalin hubungan.
- Tidak cukup waktu sendirian.
- Bekerja dengan orang-orang yang berpikiran tertutup.
- Kurangnya apresiasi atau pemahaman dari orang lain.
- Lingkungan asing dengan jumlah detail yang luar biasa.
- Memiliki rencana yang gagal atau terganggu.
- Tidak memiliki arah yang jelas.
- Situasi yang kurang harmonis.
- Kritik dan konflik berlebih.
- Saat tidak dapat menggunakan intuisi atau membayangkan masa depan.
- Harus terlalu fokus pada masa kini.
Ketika sedang stres, INFJ terasa terfragmentasi atau hilang. Mereka merasa seperti tidak bisa menjadi diri mereka sendiri dan ingin “bertahan” atau menyesuaikan diri. Disosiasi ini dapat menyebabkan gejala fisik untuk INFJ, seperti sakit kepala, IBS, atau mual. Perasaan tertekan yang mereka pegang dapat menyebabkan mereka menjadi tidak bisa bergerak. Jika mereka berada di bawah tekanan ekstrim, mereka mungkin akan mengaktifkan fungsi inferior mereka, extraverted sensing. Ketika ini terjadi, mereka akan terlibat dalam kebiasaan yang merusak diri sendiri seperti makan berlebihan, terlalu banyak menonton televisi, berolahraga berlebihan, atau minum terlalu banyak. Apa yang mereka lakukan tidak memberikan kesenangan, tetapi terasa seperti robot dan di luar kendali. Setelah ini terjadi, mereka tinggal dalam kebencian terhadap diri sendiri, bahkan jatuh dalam rasa bersalah atas apa yang telah mereka lakukan. Mereka mungkin menjadi cepat marah, tidak masuk akal, dan tidak rasional. Mereka mungkin terobsesi dengan detail di dunia luar mereka; obsesif untuk bersih-bersih atau melakukan pekerjaan rumah. Mereka tersandung kata-kata dan perasaan mereka yang intens pada akhirnya dapat menyebabkan mereka kelelahan total.
Cara membantu INFJ yang sedang stres:
- Beri mereka ruang.
- Mengurangi stimulasi sensorik seperti musik, TV, dan lain-lain.
- Biarkan mereka mengekspresikan pikiran dan perasaan mereka.
- Memahami bahwa mereka mungkin tidak rasional. Jangan menghakimi mereka.
- Jangan memberi saran. Ini hanya akan membuat mereka semakin stres.
- Biarkan mereka mengambil istirahat dari beberapa tanggung jawab mereka
- Sarankan mereka untuk menghabiskan waktu di alam, berjalan, atau membaca buku.
- Berjalan-jalan dengan mereka jika mereka menginginkannya.
- Support sisi mereka yang kurang serius, dan biarkan mereka meredakan ketegangan emosional dengan membiarkan mereka menangis melalui film atau novel yang membosankan.
- Jadilah pemaaf jika mereka terlalu keras atau kritis saat sedang stres. Kemungkinannya, mereka akan merasa sangat bersalah karenanya.
ENFJ
Hal-hal yang membuat ENFJ stres:
- Kurangnya apresiasi atau afirmasi
- Berada di lingkungan yang kritis atau konfrontatif.
- Berada di lingkungan kurang harmonis.
- Perubahan yang tak terduga.
- Waktu yang tidak memadai untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai standar mereka.
- Hubungan atau lingkungan yang tegang.
- Harus melakukan tugas-tugas duniawi yang berulang-ulang.
- Harus menyesuaikan diri dengan sesuatu yang bertentangan dengan nilai-nilai mereka.
- Terlalu berempati dengan orang lain sampai lupa kebutuhan mereka sendiri.
- Ketika mereka disalahpahami atau tidak dipercaya.
- Orang tidak memenuhi harapan ideal mereka.
Ketika seorang ENFJ mengalami stres, mereka sering melepaskan diri dari situasi dalam upaya untuk melindungi perasaan mereka. Mereka dapat menekan sisi kehidupan yang tidak menyenangkan begitu lama, sehingga secara bertahap mengintensifkan sampai ENFJ meledak dengan emosi kemarahan yang luar biasa. Seringkali tubuh ENFJ terdampak oleh stres yang terpendam dengan memanifestasikan berbagai gejala fisik, seperti sakit kepala, bahu tegang, atau sakit perut. Dalam kasus stres berat, ENFJ mungkin jatuh ke dalam fungsi inferior mereka, introvert thinking. Ketika ini terjadi, ENFJ mungkin secara tidak lazim menyerang orang lain. Terobsesi dengan kesalahan dan kurangnya kompetensi pada orang lain. Akhirnya, kritik-kritik ini akan berbalik ke ENFJ dan mereka akan menarik diri dari orang lain untuk mengkritik diri sendiri. Dia mungkin menjadi obsesif dalam menganalisis data yang tidak relevan untuk menemukan beberapa kebenaran utama atau alasan kenapa mereka stres.
Cara membantu ENFJ yang sedang stres:
- Biarkan mereka membicaraka perasaannya.
- Akui perasaan mereka.
- Ingatkan mereka tentang kekuatan dan kontribusi mereka.
- Jangan gunakan logika untuk berbicara dengan mereka karena stres.
- Jangan abaikan mereka, bahkan jika mereka tampak tidak rasional.
- Beri mereka perubahan pemandangan untuk menjauh dari situasi.
- Pergi keluar rumah. Lakukan beberapa jenis latihan dengan mereka.
- Tonton film ringan atau komedi bersama mereka.
- Jangan menggurui atau mengabaikan kekhawatiran mereka.
INTJ
Hal-hal yang membuat INTJ stres:
- Tidak cukup waktu sendirian.
- Lingkungan yang tidak menghargai keterampilan, visi, atau ide mereka.
- Terlalu banyak kebisingan atau gangguan di sekitar.
- Bekerja dengan orang yang malas, tidak kompeten, atau bodoh.
- Harus memperhatikan terlalu banyak detail sekaligus.
- Berada di lingkungan yang tidak dikenal.
- Memiliki rencana yang terganggu.
- Terlalu banyak fokus di masa kini tanpa memikirkan masa depan.
- Tidak dapat menggunakan intuisi mereka untuk membayangkan masa depan.
Ketika dalam keadaan stres, INTJ dapat merasakan tekanan yang sangat besar, seolah-olah semuanya ada di depan mata. Bagi INTJ, ini seringkali berarti kemampuan untuk menghasilkan sesuatu yang signifikan terasa terhambat. Mereka mungkin merasa kewalahan, dan memikirkan ide dan opsi yang tidak memiliki tujuan yang produktif. Ketika stres meningkat, INTJ dapat menjadi argumentatif dan tidak menyenangkan. Interaksi sosial menjadi semakin sulit; dan mereka mungkin disibukkan dengan gagasan dan rencana obsesif. Mereka mungkin mulai menghabiskan banyak waktu melawan overthinking dan perasaan tidak berharga. Mereka akan merenungkan kesalahan, ketidakmampuan, dan kelemahan mereka. Seringkali mereka menghentikan proyek yang berjalan karena takut gagal. Dalam kasus stres berat, INTJ mungkin jatuh ke dalam fungsi inferior mereka, yaitu sensing ekstraverted. Ketika ini terjadi, mereka dapat cenderung merusak diri sendiri, seperti makan berlebihan, berolahraga berlebihan, alkoholisme, atau membeli banyak barang yang tidak berguna. Mereka secara obsesif dapat membersihkan atau mengatur ulang file.
Cara membantu INTJ yang sedang stres:
- Mengurangi stimulasi sensorik seperti kebisingan, TV, radio, atau lampu terang.
- Beri mereka ruang, dan waktu sendirian untuk memproses pikiran dan perasaan mereka.
- Biarkan mereka mengekspresikan pikiran dan perasaan mereka tanpa menghakimi. Memahami bahwa mereka mungkin tidak rasional.
- Jangan beri mereka saran. Ini hanya akan membuat mereka merasa lebih buruk.
- Beri mereka istirahat atau mengurangi tanggung jawab.
- Sarankan mereka untuk cukup tidur di malam hari.
- Bantu mereka meringankan jadwal mereka, atau membatalkan kegiatan yang tidak perlu.
- Setelah beberapa saat menyendiri, dorong mereka untuk mendapatkan perubahan pemandangan dengan pergi keluar.
ENTJ
Hal-hal yang membuat ENTJ stres:
- Berada di lingkungan di mana orang lain tidak menghargai visi mereka.
- Berada di lingkungan yang tidak memiliki visi atau ide untuk masa depan.
- Saat diri mereka diinterupsi.
- Dikelilingi oleh orang yang dianggap tidak kompeten.
- Kemalasan.
- Harus menjadi pengikut dan bukan pemimpin.
- Tidak bisa membuat tujuan mereka membuahkan hasil.
- Harus berurusan dengan emosi yang kuat dari orang lain.
- Merasa bersalah karena bersikap kritis terhadap orang lain.
- Saat nilai yang dipegang teguh tidak dihormati.
- Obrolan ringan atau basa basi berlebihan.
Ketika mengalami stres, ENTJ awalnya mungkin menjadi argumentatif dan agresif dengan siapa saja. Mereka mungkin merasa kehilangan kendali, dan merasakan kebutuhan mendesak untuk menyelesaikan tugas. Jika stres terus berlanjut, mereka menjadi terganggu oleh urgensi dan perlu menyelesaikan sesuatu. Mereka mungkin terlibat dalam kegiatan kompulsif, mengerjakan aktivitas spontan seperti membersihkan, menghitung, atau memeriksa sesuatu. Mereka akan merasa meningkatnya peluang kegagalan dan meningkatnya rasa marah atau frustrasi. Jika mereka dalam keadaan stres berat, mereka mungkin jatuh ke dalam cengkeraman fungsi inferior mereka, yaitu sensing introvert. Ketika ini terjadi, mereka mungkin menjadi sangat emosional dan marah lalu menarik diri dari orang lain untuk mencegah siapa pun melihat kurangnya stabilitas emosional mereka. Mereka mungkin menjadi hipersensitif tentang hubungan mereka, salah mengartikan detail kecil, percaya bahwa orang lain membenci atau tidak menyukai mereka.
Cara membantu ENTJ yang sedang stres:
- Beri mereka ruang dan waktu sendirian untuk memilah perasaan mereka.
- Dengarkan dan biarkan mereka membicarakannya ketika mereka siap.
- Diskusikan informasi atau ide yang dapat mengarah pada solusi.
- Jangan terlalu simpatik atau emosional.
- Beri mereka perubahan pemandangan dengan pergi keluar bersama mereka.
- Dorong mereka untuk melampiaskan frustrasi mereka tanpa takut dihakimi.
- Ingatkan mereka bahwa mereka baik-baik saja, dan baik-baik saja merasakan apa yang mereka lakukan dan Anda tidak akan menghakimi mereka.
Jadi kurang lebih demikian hal-hal yang dapat menyebabkan setiap tipe kepribadian stres dan tertekan seerta solusi praktisnya. Semoga setelah membaca artikel yang puaaanjang ini kalian mendapatkan secercah cahaya untuk membantu orang lain ya. Mau pahala gratis gak? Share artikel ini naw! Hehe.
Leave a Reply
View Comments