Tes Kepribadian Gratis! Ketahui kekuatan, kelemahan, dan bakatmu sekarang juga.

9 Tips Ampuh Melawan Impostor Sydrome

Apakah kamu sering merasa tidak layak atas pencapaianmu dan takut akan terbongkar sebagai “penipu” di hadapan orang lain? Jangan khawatir, kamu tidaklah sendirian. Impostor Syndrome atau sindrom penipu dapat dialami oleh siapa saja, termasuk orang yang sangat berprestasi. Namun, jangan biarkan perasaan ini menghambat kesuksesanmu.

Sebelum beranjak lebih jauh, kamu bisa mengenali ciri-ciri orang dengan impostor syndrome untuk merefleksikan seberapa dalam kemu tenggelam di sindrom yang memberikan dampak buruk ini.

Dalam artikel kali ini, kami akan memberikan 7 tips ampuh untuk mengatasi Impostor Syndrome untuk bisa menjadi pribadi yang lebih bahagia dan merasa lepas dalam mengejar berbagai pencapaian.

1. Terimalah bahwa Kamu Mengalami Impostor Syndrome

Langkah pertama untuk melawan Impostor Syndrome adalah dengan menerima bahwa kamu mengalami dan memiliki sindrom penyamar di dalam dirimu. Alih-alih menutupi perasaan tersebut, cobalah untuk menghadapinya dan hadirkan kesadaran untuk mengatasi perasaan tersebut. Mengelak hanya akan membuat diri kita tidak buru-buru mengambil langkah yang tepat untuk memperbaiki situasi sulit seperti impostor syndrome ini.

2. Jangan Pernah Merasa Sendirian

Ketika kamu memiliki impostor syndrome, jangan pernah merasa sendirian karena di luar sana ada banyak orang terkenal dan orang sukses yang tetap memiliki impostor syndrome di dalam dirinya. Kamu bisa meniru langkah-langkah mereka dalam mengatasi perasaan seperti “pecundang” tersebut dan bagaimana cara mereka bisa terus bergerak maju.

Selain itu, tetaplah terhubung dengan orang lain, baik itu teman, keluarga, atau rekan kerja. Jangan merasa sendirian dan temukan dukungan dari orang yang bisa dipercaya. Bicaralah dengan orang-orang yang dapat memberikan perspektif yang positif dan membantumu merasa lebih percaya diri. Jangan sekali-sekali mencoba menutup diri karena itu hanya akan membuatmu semakin cemas dan fobia sosial.

3. Tulis Semua Kelebihan dan Pencapaian

Coba tulis semua lebihan yang kamu punya pada secarik kertas atau aplikasi note di smartphone. Setelah itu, tulis juga pencapaian yang pernah kamu gapai seumur hidup. Jangan hanya menulis pencapaian yang berupa prestasi besar saja, kamu bisa menuliskan pencapaian-pencapaian kecil seperti berhasil menyelesaikan sesuatu, dipuji karena melakukan suatu hal, atau sesuatu yang pernah membuat dirimu puas. Setelah melakukan itu semua, coba baca ulang daftar tersebut dengan seksama. Akuilah bahwa itu semua datang melalui usaha-usaha dan bukan karena keberuntungan belaka. Ada keringat yang keluar untuk setiap kegiatan dan pencapaian yang membuat dirimu puas di masa lalu. Ini akan meningkatkan rasa percaya diri kamu dan melihat segala sesuatu bisa terjadi karena kita mengusahakannya.

4. Jangan Bandingkan Dirimu dengan Orang Lain

Ketika mengalami sindrom penipu, jangan membandingkan diri kamu dengan orang lain. Pahamilah bahwa dirimu itu unik dengan kemampuan yang mungkin berbeda dari orang lain, jadi fokuslah pada kemampuan dan kelebihan yang kamu miliki, bukan pada yang dimiliki orang lain. Kita juga tidak pernah tahu bagaimana latar belakang dan perjuangan orang lain. Sehingga berpatokan pada orang lain justru akan membuat diri kita semakin minder dan sulit untuk maju.

5. Berbaik Hati kepada Diri Sendiri

Berbuat baik kepada orang lain memanglah penting, tetapi berbaik hati kepada diri sendiri juga sangat perlu. Berbicara pada diri sendiri dengan kata-kata yang positif dan bersikap baik hati dapat membantu kita untuk meningkatkan rasa percaya diri. Jangan terlalu keras pada diri sendiri dan ingatlah bahwa setiap orang pernah melakukan kesalahan. Cobalah untuk menciptakan percakapan positif dengan diri sendiri ketika muncul perasaan untuk menyalahkan diri sendiri. Ciptakan sugesti yang positif secara rutin di tengah kegiatanmu atau di saat pikiranmu mulai kosong, ini akan menurunkan potensimu untuk kepikiran hal-hal yang negatif. Dengan mengurangi pikiran negatif, kamu sudah selangkah lebih maju untuk bisa menerima diri sendiri dan terhindar dari rasa cemas yang tidak perlu.

6.Kurangi Sifat Perfeksionis

Sering kali segala kesulitan dalam hidup seseorang dengan impostor syndrome muncul karena sifat perfeksionisnya yang terlalu kuat. Belajarlah untuk tidak terlalu memikirkan tentang hal yang sempurna. Kamu tidak harus sempurna dalam setiap hal yang kamu kerjakan untuk bisa diterima di masyarakat. Cobalah untuk fokus pada progres dan jangan terlalu keras pada diri sendiri. Segera tunjukkan hasil kerjamu kepada dunia tanpa menunggu semuanya menjadi sempurna, karena hal itu tidak akan pernah atau sangat sukar terjadi.

7. Membetulkan Niat Dalam Diri

Setiap pemilik impostor syndrome selalu melakukan pekerjaan dengan sangat keras dan menetapkan standar yang tinggi. Tentu saja hal ini bagus, tetapi akan menjadi kurang baik karena mereka salah menempatkan niat. Mereke melakukan itu semua semata-mata untuk menunjukkannya kepada orang lain dan agar mereka bisa diterima di lingkungannya. Ini membuat mereka tidak bisa mendaptkan kepuasan sejati karena hanya mengejar validasi dari orang lain. Cobalah ubah niat dalam segala hal yang dilakukan semata-mata untuk kepuasan diri sendiri. Kamu harus bekerja keras untuk dirimu sendiri dan bisa mengapresiasi hasil kerja kerasmu tanpa perlu menunggu pengakuan dari orang lain. Ingatlah bahwa kamu telah bertumbuh pesat karene melakukan hal-hal hebat.

8. Menjadi YES MAN pada Peluang Baru

Hal umum yang terjadi pada orang dengan sindrom penipu ialah mereka kerap menolak berbagai kesempatan yang datang, mereka seakan buta terhadap peluang-peluang bagus yang datang. Jika kamu ingin melawan impostor syndrome dalam diri, cobalah untuk mulai mengatakan IYA kepada setiap peluang yang kamu terima. Selama peluang tersebut memberikan kesempatan untuk dirimu bertumbuh, maka iyakan saja meski kamu tidak yakin dengan diri sendiri. INGAT, bahwa meski kamu tidak yakin dengan diri sendiri, orang yang memberikan kamu KESEMPATAN tersebut pasti melihat sesuatu dalam dirimu sehingga mereka mau memberikan kepercayaannya kepada kamu. Kamu harus paham bahwa di luar sana masih banyak orang yang menghargai nilai-nilai dalam dirimu. Sehingga tugas kamu hanya menerima dan kemudian menjaga kepercayaan terserbut.

9. Berdamai dengan Diri Sendiri

Terakhir, cobalah untuk berdamai dengan diri sendiri. Terimalah dirimu apa adanya dan seperti yang sudah berulang kali kami katakan, jangan terlalu keras pada diri sendiri. Setiap orang memiliki kekurangan, jadi jangan biarkan kekurangan yang ada menghalangimu untuk meraih apa yang kamu inginkan.

Ketika kamu selesai membaca artikel ini, seharusnya kamu juga sadar bahwa kamu memiliki masalah dengan impostor syndrome yang dampaknya cukup merepotkan ini. Semoga kamu bisa lebih memahami diri sendiri dan kemudian mampu berjuang untuk melawan sindrom penipu yang bersarang di dalam dirimu.

Kamu juga bisa membagikan pengalamanmu dalam melawan impostor syndrome ini pada kolom komentar untuk bisa dibaca teman-teman lainnya ya. Salam hangat.

Featured image credit: unsplash/Nik Shuliahin

Blogger yang senang membahas berbagai topik tentang tipe kepribadian dan psikologi secara ringan dan jenaka.