Setiap orang memiliki peluang yang sama besarnya untuk terkena impostor syndrome. Salah satu ciri orang dengan impostor syndrome adalah bahwa dirinya adalah penipu dan kelebihan yang mereka miliki tidak ada artinya lagi.
Imposter syndrome atau sindrom penipu dapat memberikan dampak yang signifikan pada kehidupan seseorang, terutama pada kesehatan mental dan pekerjaan. Berikut ini adalah beberapa dampak negatif yang sering terjadi akibat imposter syndrome:
Kecemasan
Kecemasan atau anxiety adalah dampak paling dasar yang sering muncul pada seseorang dengan imposter syndrome. Rasa cemas ini bisa muncul salah satunya karena mereka takut akan ketahuan bahwa dirinya sebenarnya tidak kompeten atau sebaik yang publik kira. Mereka mengira sifat aslinya akan mengganggu kehidupan sehari-hari dan membuat orang di sekitar menjadi tidak nyaman. Hal ini dapat mengarah pada fobia sosial dan isolasi diri dari lingkungan sekitar.
Performa Kerja Terganggu
Imposter syndrome dapat memengaruhi performa kerja seseorang. Ini lantaran orang dengan sindrom penipu akan merasa tidak percaya diri dan tidak yakin dengan kemampuannya sehingga cenderung menghindari tugas atau proyek yang sulit karena merasa tidak mampu menyelesaikan tugas tersebut. Hal ini dapat menghambat kemajuan karier dan bahkan dapat merugikan perusahaan atau organisasi tempat mereka bekerja.
Menurunkan Kepuasan Diri
Pada poin sebelumnya telah disebutkan bahwa impostor syndrome dapat mebuat performa seseorang menurun. Lantas, bagaimana jika orang tersebut tetap beruasaha keras? Ternyata hasilnya cukup mengejutkan karena meski sudah bekerja dengan baik, mereka tidak bisa merasakan sensasi puas.
Orang yang mengalami imposter syndrome seringkali merasa tidak puas dengan pekerjaan mereka, bahkan jika mereka telah mencapai kesuksesan. Mereka merasa bahwa prestasi yang mereka capai sebenarnya tidak layak atau tidak sebanding dengan usaha yang mereka lakukan, dan merasa khawatir bahwa orang lain akan menemukan “kelemahan” mereka dan celah-celah yang mungkin tidak terlihat. Kondisi seperti ini dapat membuat seseorang tidak merasa puas dengan pekerjaannya dan bahkan merasa frustasi atas hidupnya.
Depresi
Mengalami depresi adalah dampak yang paling merepotkan bagi pengidap impostor syndrome. Orang yang mengalami imposter syndrome rentan mengalami depresi. Perasaan tidak berharga dan merasa tidak kompeten dapat mengambil alih pikiran dan perasaan mereka sehingga menimbulkan gejala depresi seperti kehilangan minat dan kebahagiaan dalam aktivitas yang biasa dinikmati, perasaan sedih dan kosong, kelelahan, serta masalah tidur.
Di atas adalah beberapa dampak yang akan dialami oleh sebagian besar orang dengan impostor syndrome. Jika kamu mulai merasakan dampak-dampak di atas, tidak ada salahnya untuk melakukan refleksi diri. Apabila bertambah parah dan perasaan tersebut menganggu kegiatan sehari-hari, sebaiknya kamu segera berkonsultasi ke tenaga profesional.
Featured image credit: unsplash/Fernando @cferdophotography
Leave a Reply
View Comments