Tes Kepribadian Gratis! Ketahui kekuatan, kelemahan, dan bakatmu sekarang juga.

Ternyata penderita gangguan mental lebih rentang dengan gelombang panas. Ini penyebabnya

Sejak April 2023, suhu yang ekstrem telah melanda wilayah di belahan Bumi utara, termasuk Asia, Eropa Barat, dan Afrika Barat Laut. Musim panas yang panjang dan panas ini telah menyebabkan penderitaan bagi banyak makhluk hidup sebagai dampak dari perubahan iklim, teruma yang memiliki gangguan mental.

Para ahli telah memberikan peringatan bahwa peningkatan suhu akan membuat dampak gelombang panas semakin mematikan bagi kelompok rentan, seperti orang sakit, lanjut usia, dan mereka yang tidak memiliki tempat tinggal. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa individu dengan gangguan kesehatan mental juga termasuk dalam kelompok yang lebih rentan terhadap dampak gelombang panas ini.

Penelitian yang berjudul “Chronic Diseases Associated With Mortality in British Columbia, Canada During the 2021 Western North America Extreme Heat Event” yang dipimpin oleh Michael Lee dan diterbitkan pada tanggal 15 Maret 2023 di jurnal GeoHealth, mengkaji fenomena Kubah Panas Barat yang terjadi di sekitar wilayah Pasifik Barat Laut pada bulan Juni 2021.

Dalam penelitian ini, Lee menemukan bahwa individu dengan gangguan mental memiliki risiko kematian yang lebih tinggi terkait dengan suhu panas. Mereka yang memiliki riwayat skizofrenia, yaitu penyakit kejiwaan kronis, hampir tiga kali lebih mungkin meninggal selama gelombang panas dibandingkan dengan periode yang biasa.

Sarah Henderson, salah satu direktur di British Columbia Center for Disease Control (BCCDC), menyadari bahwa skizofrenia merupakan faktor risiko. Namun, dalam penelitian yang ia supervisi, tingkat risiko skizofrenia pada peristiwa suhu panas ekstrem sangatlah mengkhawatirkan. Faktor risiko tersebut jauh melampaui faktor risiko lainnya, dan hal tersebut tentunya menjadi perhatian yang serius.

Gelombang panas dan gangguan mental

Selama gelombang panas, suhu di malam hari juga meningkat, yang menyebabkan gangguan tidur dan berdampak pada tekanan mental. Orang yang memiliki riwayat skizofrenia mungkin tidak menyadari kondisi fisik mereka sendiri, meskipun kondisi tersebut dapat mengancam nyawa. Selama peristiwa kubah panas pada tahun 2021, banyak kematian terjadi di dalam rumah tanpa sistem pendingin yang memadai.

Carol Lim, seorang psikiater di Rumah Sakit Umum Massachusetts, sering kali melihat pasien skizofrenia datang ke kliniknya dengan berlapis-lapis pakaian tebal pada siang hari yang suhunya mencapai 32 derajat Celsius. Selain itu, pasien dengan gangguan mental sering menghadapi isolasi, stigmatisasi, dan marginalisasi secara ekonomi, yang meningkatkan risiko mereka. Mereka sering kali tidak mampu membela diri sendiri dan tidak selalu memiliki akses ke sistem pendingin ruangan. Beberapa bahkan menjadi tunawisma dan tidak memiliki keluarga yang mencari mereka.

**kredit gambar: ANTARA FOTO/FAUZAN
Blogger yang senang membahas berbagai topik tentang tipe kepribadian dan psikologi secara ringan dan jenaka.